malangpost.net--PENIWEN – Anggota MPR/DPR RI Komisi XI Fraksi PDI Perjuangan Ir.Andreas
Eddy Susetyo MM melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di beberapa
wilayah di Kabupaten Malang.Diantaranya adalah di Balai Desa Peniwen
Kecamatan Kromengan pada 20 Februari 2017 dan Desa Ngajum Kecamatan
Ngajum pada 21 Februari 2017 lalu.
Kepada Malang Post, Andreas Eddy Susetyo menyatakan dirinya selama ini secara rutin melakukan sosialisasi Empar Pilar Kebangsaan dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama berbagai lapisan dan kalangan masyarakat di Malang Raya.
‘’Sehingga, komunikasi dengan masyarakat yang tinggal di daerah pemilihan (dapil) Malang Raya dapat terus kami maksimalkan dalam semua hal. Kami juga memiliki Rumah ASSMARA (Aspirasi Masyarakat Malang Raya) yang menyerap seluruh masukan dan permintaan dari masyarakat di Malang Raya kepada kami,’’ paparnya didampingi Ketua Rumah ASSMARA Drs Wahyu Widayat SH.
Politisi asli Jalan Pattimura Kota Malang ini menambahkan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Peniwen Kecamatan Kromengan baru lalu diikuti ratusan peserta dari tokoh masyarakat,kelompok tani,gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan Majelis GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan). Kepada Gapoktan di daerah tersebut,Andreas Eddy Susetyo turut menyumbangkan sebuah traktor tangan yang sangat bermanfaat bagi para petani di desa Peniwen. Selain itu, pria ramah yang puluhan tahun pernah berkecimpung di dunia perbankan ini juga memberikan bantuan untuk pagar sekolah,pembangunan Balai Pamitran Dukuh Krajan, pagar untuk gereja dan beberapa bantuan lainnya.
Kepada warga,Andreas Eddy Susetyo mengingatkan Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila,UUD 1945,Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia( NKRI) merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia. ‘’Untuk itu, kita harus selalu melaksanakan Kebhinekaan berlandaskan guyup gotong royong sekaligus berarti sudah mengaplikasikan Pancasila,’’ urainya.
Sedangkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum, yang diikuti antusias ratusan peserta, Andreas Eddy Susetyo juga memberikan beberapa bantuan serta melakukan pendampingan mengenai sertifikasi tanah yang memang sangat diperlukan masyarakat desa tersebut.
‘’Jika masyarakat sudah mempunyai sertifikat tanah maka sekaligus menambah asset kekayaan mereka. Sebab bias digunakan agunan bank. Sehingga, asset masyarakat dapat dipergunakan sebagai pinjaman ke bank.Kalau misalnya ada kendala,tidak usah sungkan segera sampaikan kepada Rumah ASSMARA,’’ tegas Andreas Eddy Susetyo.
Ayah satu putra mengungkapkan program Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo bertujuan untuk mewujudkan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal tersebut antara lain dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah Dana Desa dalam setiap tahunnya.
‘’Jika semula jumlahnya mencapai Rp 17 triliun,kemudian naik menjadi Rp 45 triliun maka saat ini Dana Desa sebesar Rp 60 Triliun dalam setiap tahun.Hal tersebut membuktikan komitmen Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat termasuk masyarakat di Desa Peniwen maupun Desa Ngajum ini,’’ demikian Andreas Eddy Susetyo. (nug)
Kepada Malang Post, Andreas Eddy Susetyo menyatakan dirinya selama ini secara rutin melakukan sosialisasi Empar Pilar Kebangsaan dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama berbagai lapisan dan kalangan masyarakat di Malang Raya.
‘’Sehingga, komunikasi dengan masyarakat yang tinggal di daerah pemilihan (dapil) Malang Raya dapat terus kami maksimalkan dalam semua hal. Kami juga memiliki Rumah ASSMARA (Aspirasi Masyarakat Malang Raya) yang menyerap seluruh masukan dan permintaan dari masyarakat di Malang Raya kepada kami,’’ paparnya didampingi Ketua Rumah ASSMARA Drs Wahyu Widayat SH.
Politisi asli Jalan Pattimura Kota Malang ini menambahkan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Peniwen Kecamatan Kromengan baru lalu diikuti ratusan peserta dari tokoh masyarakat,kelompok tani,gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan Majelis GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan). Kepada Gapoktan di daerah tersebut,Andreas Eddy Susetyo turut menyumbangkan sebuah traktor tangan yang sangat bermanfaat bagi para petani di desa Peniwen. Selain itu, pria ramah yang puluhan tahun pernah berkecimpung di dunia perbankan ini juga memberikan bantuan untuk pagar sekolah,pembangunan Balai Pamitran Dukuh Krajan, pagar untuk gereja dan beberapa bantuan lainnya.
Kepada warga,Andreas Eddy Susetyo mengingatkan Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila,UUD 1945,Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia( NKRI) merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia. ‘’Untuk itu, kita harus selalu melaksanakan Kebhinekaan berlandaskan guyup gotong royong sekaligus berarti sudah mengaplikasikan Pancasila,’’ urainya.
Sedangkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum, yang diikuti antusias ratusan peserta, Andreas Eddy Susetyo juga memberikan beberapa bantuan serta melakukan pendampingan mengenai sertifikasi tanah yang memang sangat diperlukan masyarakat desa tersebut.
‘’Jika masyarakat sudah mempunyai sertifikat tanah maka sekaligus menambah asset kekayaan mereka. Sebab bias digunakan agunan bank. Sehingga, asset masyarakat dapat dipergunakan sebagai pinjaman ke bank.Kalau misalnya ada kendala,tidak usah sungkan segera sampaikan kepada Rumah ASSMARA,’’ tegas Andreas Eddy Susetyo.
Ayah satu putra mengungkapkan program Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo bertujuan untuk mewujudkan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal tersebut antara lain dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah Dana Desa dalam setiap tahunnya.
‘’Jika semula jumlahnya mencapai Rp 17 triliun,kemudian naik menjadi Rp 45 triliun maka saat ini Dana Desa sebesar Rp 60 Triliun dalam setiap tahun.Hal tersebut membuktikan komitmen Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat termasuk masyarakat di Desa Peniwen maupun Desa Ngajum ini,’’ demikian Andreas Eddy Susetyo. (nug)

Komentar
Posting Komentar